Apakah kamu merasa pernah meminta Tuhan melahirkan kamu ke dunia ini? Saya rasa jawaban kamu adalah tidak.
Lalu untuk apa kita di dunia ini?ada ± 3.000.000.000 manusia di bumi ini.
Pikirkanlah, apa pertimbangan Tuhan untuk memilih kita sebagai pelengkap jumlah manusia di muka bumi ini?sedangkan kita JELAS tidak pernah memintanya.
Ya, kita sudah terlahir di sini. Tapi sebagian besar manusia tidak berhasil merenungi dan menemukan apa arti keberadaan mereka di dunia.
Mari kita bayangkan sebuah film, ada peran utama, ada peran pembantu dan terakhir ada figuran. Tiga karakter inilah yang membentuk sebuah film. Peran utama jelas mendapat jatah peran dan scene yang lebih luas, menantang dan menonjol.
Dan tentu saja, Peran Utama mendapatkan hasil yang lebih (secara financial dan karismanya di mata publik) dibanding peran-peran yang lain. Sementara peran kedua adalah Peran Pembantu.
Peran Peran Pembantu tidak seluas dan semenonjol peran utama, tapi setidaknya tanpa kehadiran mereka sebuah film takkan terasa lengkap, monoton, dan tidak menarik. Dan yang terakhir adalah para figuran.
Figuran digunakan di film karena sebuah film harus terlihat logis, tidak seperti dunia khayalan yang isinya beberapa orang. Dan ironisnya para pemeran figuran ini harus stand by lebih lama dari sang pemeran utama di lokasi syuting. Ironiskan?
Ya, itulah hidup kita sebenarnya. 97% manusia gagal merenungi dan menemukan arti keberadaan mereka di dunia ini. Tapi lucunya, mereka secara sadar mengakui bahwa peran yang mereka dapat dari Tuhan terlalu kecil.
Apakah kamu pikir seorang peran utama mendapatkan perannya dengan “GRATIS “?
Apakah seorang sutradara begitu bodoh untuk memilih seseorang memerankan sebuah peran penting di filmnya?jika jawabannya tidak, apalagi Tuhan, Dia pasti sangat mengetahui kalau peran utama yang dia berikan untuk seseorang adalah TEPAT.
Bodohnya lagi, kita manusia kadang takut memilih peran besar yang Tuhan tawarkan ke kita. Alasannya, resiko peran besar jauh lebih besar dari peran kecil. Ayolah, kita kan punya agama, bukankah pemimpin agama kita menjalani hidup penuh dengan resiko.
Muhammad diusir dari kampung halamannya, dikhianati temannya, dan disaat bersamaan orang yang dicintainya meninggal. Malah pernah suatu hari di peperangan dia nyaris terbunuh. Bukankah ini resiko?
Dia (Muhammad) manusia juga. Dia bisa sedih, bisa marah, bisa takut… tapi dia terus maju, sampai dia sampai ke tujuan hidupnya. Dan separuh bumi sekarang terinspirasi oleh hidupnya. Padahal kejadiannya ± 1400 tahun yang lalu.
Apa beda kita dengan, Albert Einstein, Thomas Alfa Edison, Galilei Galileo dan lain-lain? Percayalah, TAK ADA. Perbedaannya hanya, berpikir untuk jadi sebesar mereka saja kita tidak berani, apalagi melakukan hal seperti mereka.
Apa makna dua kata ini untuk kamu? DIRI SENDIRI. Dua kata ini adalah sebuah elemen pembeda anda dengan orang lain.
DIRI SENDIRI adalah rahmat-Nya yang memberikan pilihan kepada kita untuk memaknai sendiri hidup ini. Pejamkan sejenak mata kamu, rasakan detak jantung kamu sendiri. Pernahkah kamu sadari hidup anda hanya tergantung pada irama jantung kamu itu. Ketika jantung tak lagi berirama., artinya hidup kamu sudah berakhir
Kita tak harus jadi sebesar tokoh yang disebutkan diatas untuk bisa bertemu dengan DIRI SENDIRI. Kita hanya harus berupaya untuk jadi berharga dan berguna bagi dunia sekitar kita sendiri.
Sadarilah DIRI SENDIRI begitu berbeda, begitu unik, begitu luar biasa, sehingga sayang untuk jadi biasa-biasa saja. Tubuh ini segera jadi tanah, tapi pemikiran, tindakan dan karya kita harus dikenang seisi bumi. Ya kita bisa. Sudahkah kita melakukan sesuatu yang berharga yang bisa menjadi motivasi dan inspirasi oleh orang-orang sekitar kita.
kamu bisa dengar lagu diri sendiri a.k.a Aku adalah aku di yang ditulis oleh benny navaro di track pertama album zigaz band.
Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer